Selasa, 12 November 2013

PENALARAN INDUKTIF



PENALARAN INDUKTIF

Pengertian

Penalaran Induktif adalah Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal. Berikut ini akan dibahas beberapa jenis penalaran induktif :

1.      Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh ,data statistik dan sebagainya.
Contoh :
Berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan anak laki-laki di kelas 6C menunjukan ternyata dari 10 siswa yang telah di ukur tingginya hanya 3 siswa yang tingginya di bawah 154cm. Sisanya memiliki tinggi lebih dari 154cm. Berarti dapat di simpulkan bahwa siswa kelas 6C memiliki tinggi badan yang cukup untuk seusia mereka.
Macam – macam generalisasi :
a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.

            2.   Analogi
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Pak Ruly adalah seorang guru di SMA Negeri Bekasi . Setiap hari dia selalu mengajar untuk memberikan ilmu yang bermanfaat kepada muridnya. Demikian juga dengan Pak Hamid, beliau merupakan dosen di Universitas Swasta di Bekasi yang selalu rajin memberikan ilmu atau wawasan kepada mahasiswanya. Keduanya mempunyai sifat yang rajin  untuk melakukan kerjaan nya setiap hari.

          3. Kausal
        Kausal merupakan penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
        Contoh :
        Jika disiram air, baju basah
       Jika disiram air, celana basah
       Macam – macam hubungan kausal :
·         Sebab – Akibat
Contoh :
Hujan turun di dataran rendah mengakibatkan timbulnya banjir.
·         Akibat – Sebab
Contoh :
Dodi tidak mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
·         Akibat – akibat
Contoh :
Ibu melewati jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.

Sumber :