Minggu, 25 Maret 2012

Harga Minyak Naik US$ 1 per barel,APBN Tanggung Beban Rp.900M


Harga Minyak Naik US$ 1 per barel,APBN Tanggung Beban Rp.900 M

Meningkatnya harga minyak dunia mengakibatkan meningkatnya berbagai faktor penerimaan negara. Disaat yang bersamaan, pengeluaran negara juga turut melonjak. Perhitungannya, setiap kenaikan harga sebesar US$1 barel,  dengan asumsi kurs Rp 9.000 per dolar, akan menaikkan penerimaan sebesar Rp 3,37 triliun. Namun kenaikan US$ 1 per barel itu juga meningkatkan pengeluaran negara dalam jumlah yang lebih besar, yakni Rp 4,3 triliun.

Peningkatan pengeluaran itu berasal dari kenaikan subsidi BBM sebesar Rp.2,83 triliun, subsidi listrik Rp.280 miliar, dana bagi hasil untuk daerah Rp.470 miliar dan kenaikan anggaran pendidikan secara otomatis sebesar Rp.720 miliar. Jadi, secara netto, setiap ada kenaikan harga minyak sebesar US$1 per barel, secara netto, setiap ada kenaikan harga minyak sebesar US$ 1 per barel, APBN harus menanggung beban tambahan Rp 900 miliar.

Selama tahun 2011, permintaan penambahan kuota BBM bersubsidi diseluruh wilayah Indonesia tercatat, Premium 257.766 KL/bulan, Solar 147.176 KL/bulan, dan Minyak Tanah 40.436 KL/bulan. Maka, kuota BBM bersubsidi yang sudah ditetapkan Pemerintah dan DPR RI melonjak mencapai 1,292 juta KL.(foenya@wartaekonomi.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar