Kelas : 2EB22
NPM : 21211833
Bab 1
Konsep,
Aliran dan Sejarah Koperasi
- Kosep Koperasi
1. Konsep Koperasi
Barat
Koperasi bisa juga
dinyatakan adalah suatu organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang
– orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan tujuan mengurusi
kepentingan para anggotanya serta menciptakan suatu keuntungan timbal balik
bagi setiap anggota koperasi ataupun perusahaan koperasi.
Jika dinyatakan secara
negatif, maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat dikatakan sebagai
“organisasi bagi kelompok egoisme”. Namun demikian, unsur egoistik ini diimbangi
dengan unsur positif sebagai berikut:
* Keinginan individual dapat dipuaskan dengan
cara bekerjasama antar sesama anggota, dengan saling menguntungkan.
* Setiap individu dengan tujuan yang sama
dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko
bersama.
* Hasil berupa surplus/keuntungan
didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.
* Keuntungan yang belum didistribusikan akan
dimasukkan sebagai cadangan koperasi.
Dampak Langsung Koperasi
Terhadap Anggota :
v Promosi kegiatan ekonomi
anggota.
v Pengembangan usaha koperasi
dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan
keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan dan bekerjasama antar koperasi
secara horizontal dan vertikal.
Dampak Koperasi Tidak
Langsung :
Pengembangan kondisi
social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan. Mengembangkan
inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode
produksi. Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian
harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta memberi kesempatan
yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.
2. Konsep Koperasi
Sosialis
Koperasi direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan suatu
produksi untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari
perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari
suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut
menentukan kebijakan publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Berdasarkan
konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan suatu subsistem
dari sistem untuk mencapai tujuan – tujuan sistem sosialis komunis. Peran
penting lain koperasi ialah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan
kolektif sarana produksi dan untuk mencapai tujuan sosial politik.
3. Konsep Koperasi Negara
Berkembang
Koperasi sudah berkembang
dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam suatu
pembinaan dan pengembangannya. Berbeda dengan konsep sosialis. Adanya campur
tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di
Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan
koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari
kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti
Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
- · Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
Latar Belakang Timbulnya
Aliran Koperasi :
1. Keterkaitan ideologi,
sistem perekonomian dan aliran koperasi
Perbedaan ideologi suatu
bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran
koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap sistem perekonomian
suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun
akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.
2. Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi
yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran
gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah.
Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran, yaitu :
* Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya
dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut
sistem perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi
kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan
yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini
menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam
masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh
aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri
berkembnag dengan pesat dibawah sistem kapitalisme.
* Aliran Sosialis
Menurut aliran ini
koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui
organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa
Timur dan Rusia.
* Aliran Persemakmuran
(Commonwealth)
Aliran persemakmuran
(Comminwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisieen dan efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
- · Sejarah Perkembangan Koperasi
1. Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi lahir pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.Dengan
para pendiriya adalah kaum buruh yang tertindas.yaitu pekerja di pabrik tekstil
dengan pada mulanya berjumlah 28 orang.Mereka terdorong untuk menyatukan
kemampuan mereka yang terbatas dengan membentuk perkumpulan dan mendirikan
sebuah Toko.Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi yang berusaha mengatasi
masalah keperluan konsumsi para anggotanya dengan cara kebersamaan.Koperasi
Rochdale ini berhasil menunjukkan keberhasilan dengan berdirinya 100 koperasi
konsumsi di Inggris pada tahun 1852. Kemudian pada tahun 1862 Koperasi konsumsi
di Inggris menyatukan diri menjadi COOPERATIVE WHOLESALE SOCIETY(CWS).Tahun
1950 jumlah anggota Koperasi di Inggris telah berjumlah 11 juta orang dari 50
juta penduduk Inggris. Dalam waktu yang hampir bersamaan,di Prancis lahir
koperasi yang bergerak di bidang Produksi yang dibangun oleh beberapa tokoh
yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat,diantaranya ; CHARLES
FOURIER,LOUIS BLANC,dan FERDINAND LASALLE.Dan di Jerman,pada tahun 1848 saat Inggris
dan Perancis sudah maju dalam pembangunan industri sedangkan perekonomian di
Jerman masih bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama F.W.RAIFFEISEN
(walikota di FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para petani untuk menyatukan diri
dalam perkumpulan simpan pinjam.Hingga pada akhirnya dengan segala rintangan
akhirnya berdirilah Koperasi Simpan Pinjam di Jerman. Pada Tahun 1808 – 1883
sebenarnya koperasi juga berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman
Schulze.Dan akhirnya pada Tahun 1896 di London terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
2. Sejarah Perkembangan
Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang dibuat pertama kali di
Indonesia. 1920 diadakan Cooperati Commissie yang diketahui oleh Dr. JH. Boeke
sebagai adviseur Voor Volks Credietewezen. 12 Juli 1947 dilenggarakannya
kongres gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya. 1960 Pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961 diselenggarakannya Musyawarah
Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang
No. 14 tahun 1965 mengenai prinsip Nasakom diterapkan di koperasi. 1967
Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok – pokok
perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan usaha
simpan pinjam koperasi.
SUMBER :
http://rahayusimanungkalit.blogspot.com/2011/10/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html
http://putra-kurniawan.blogspot.com/2012/10/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html
SUMBER :
http://rahayusimanungkalit.blogspot.com/2011/10/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html
http://putra-kurniawan.blogspot.com/2012/10/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar