Investasi
Minyak Dan Gas Dipatok Naik US$4,3 Miliar Pada 2012
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
menargetkan investasi di sektor minyak dan gas bumi pada 2012 sekitar US$18,3
miliar, naik US$3,4 miliar dibandingkan dengan target tahun ini sekitar US$14,9
miliar.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan target investasi migas pada
tahun depan memang sedikit lebih tinggi karena adanya tambahan beberapa proyek
di sektor hilir terkait dengan pembangunan sejumlah unit penampungan
regasifikasi terapung (floating storage regasifkation unit/FSRU).
Selain proyek FSRU Jawa Barat, jelasnya,
mulai tahun depan proyek revamping kilang untuk meningkatkan nilai keekonomian
produk.
“Mudah-mudahan target investasi hilir pada
tahun depan juga tercapai karena biasanya target investasi hilir ini tidak
tercapai. Kami targetnya bisa US$18,3 miliar,” ujarnya, hari ini.
Dia mengatakan investasi di sektor migas
itu terdiri dari investasi hulu sebesar US$15,8 miliar atau 86,3% dari total
target investasi dan US$ 2,4 miliar atau 13,11% merupakan investasi hilir
migas.
Menurut Evita target investasi sebesar
US$14,9 miliar terdiri dari investasi hulu sebesar US$13 miliar dan hilir
sekitar US$1,9 miliar. Dia menjelaskan sampai kuartal III/2011, realisasi
investasi migas mencapai US$12,7 miliar, yang terdiri dari investasi hulu
sebesar US$11,2 miliar dan hilir US$1,4 miliar.
Menteri ESDM Jero Wacik optimistis kegiatan
investasi di sektor migas akan semakin membaik ke depan, seiring dengan semakin
banyaknya pengusaha nasional yang berani dan sudah mulai mendapat bagian dalam
pengelolaan wilayah kerja migas.
Apalagi, imbuhnya, setelah Indonesia
berhasil meraih investment grade dari Fitch Rating, tentunya akan semakin
banyak investasi hulu migas yang akan masuk ke Indonesia. Dia mengatakan
kontrak-kontrak baru migas sangat penting untuk mengaktifkan kegiatan
eksplorasi yang merupakan upaya penting untuk mempersiapkan ketersediaan sumber
energi migas bagi generasi yang akan datang.
“Dalam bulan-bulan depan dan tahun-tahun
depan, akan banyak sekali perusahaan asing masuk ke Indonesia. Perusahaan
Indonesia saya minta juga untuk bersiap-siap. Kalau tidak bisa investasi
sendiri, joint-lah dengan mereka [asing]. Saya sangat senang karena
perusahaan-perusahaan Indonesia sudah berani dan sudah mulai mendapat bagian,”
ujarnya.
Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan
Formalitas BP Migas Gde Pradnyana mengungkapkan realisasi investasi hulu migas
sampai saat ini mencapai US$14,3 miliar, yang terdiri dari US$ 12 miliar
merupakan investasi di sektor produksi migas, sedangkan US$1,5 miliar--US$2 miliar
merupakan investasi di sektor eksplorasi migas.
Dari total investasi hulu migas tersebut,
jelasnya, dana yang dikembalikan pemerintah (cost recovery) hanyalah investasi
yang telah berproduksi. Adapun investasi untuk eksplorasi migas baru bisa
dikembalikan pemerintah setelah lapangan migas itu menemukan cadangan migas dan
telah berproduksi.
“Realisasi investasi hulu migas tahun ini juga
di atas target karena ada beberapa kegiatan migas yang bisa kami percepat,
seperti investasi fasilitas blok Cepu, kegiatan infill drilling, dan proyek
lainnya, sehingga komitmen investasi juga maju,” katanya.
Pada sisi lain, Menteri ESDM Jero Wacik
menyaksikan dan menyetujui penandatanganan 13 kontrak kerja sama baru di bidang
hulu migas, dengan total keseluruhan komitmen investasi sebesar US$119,45 juta
dan bonus tanda tangan US$29,35 juta.
Nilai investasi tersebut merupakan komitmen
pemenang wilayah kerja untuk kegiatan eksplorasi selama 3 tahun pertama,
sedangkan bonus tanda-tangan akan langsung masuk sebagai penerimaan negara. (
bisnis.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar